Tanda-tanda bahwa bayi Anda sudah siap untuk disapih
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak ada standar khusus untuk kapan Anak siap disapih, karena persiapan setiap bayi berbeda. Namun, tanda-tanda tertentu yang bisa menjadi pertimbangan ibu untuk mulai menyapih bayinya, yaitu:
1. Tidak suka atau rewel saat menyusui
2. Waktu menyusui lebih pendek dari sebelumnya
3. Puting suka digigit atau ditarik perhatian jadi terganggu saat ada hal yang lebih menyenangkan, seperti berbicara dengan orang, makanan, atau mainan. Tanda yang disebutkan ini bisa menjadi tolak ukur anak untuk disapih. Namun, kondisi tertentu memaksa seorang ibu untuk menunda menyapih bayinya, yaitu:
1. Ibu atau anak sakit
2. Bayi tumbuh gigi
3. Ibu Harus Pergi Berbisnis dalam jangka panjang.
Begini cara menyapih bayi
Para ibu bisa mulai berlatih menyapih bayinya ketika ada tanda-tanda bayi siap disapih. Berikut panduan cara menyapih anak yang bisa ibu terapkan:
1. Perlambat
Cara pertama untuk menyapih bayi adalah dengan mengurangi frekuensi dan durasi menyusui. Misalnya, jika bayi Anda biasanya menyusu 5 kali sehari, kurangi menjadi 1 kali sehari dan kurangi secara bertahap hingga bayi berhenti menyusu.
Sama dengan durasi menyusui. Jika menyusui dapat berlangsung hingga 30 menit, kurangi menjadi 20 menit dan lanjutkan secara bertahap. Dengan cara ini, bayi Anda akan beradaptasi dan Anda akan mencegah mastitis yang menyebabkan penarikan mendadak.
2. Menghentikan penyapihan pada siang hari
Penyapihan bayi dapat dimulai secara bertahap dengan menghentikan pemberian ASI pada siang hari. Anda bisa fokus pada makanan padat yang disukai bayi Anda. Saat malam tiba, ibu bisa terus menyusui.
3. Menyusui bergantian di malam hari
Jika bayi Anda terbiasa tidak menyusui di siang hari, Anda dapat menggunakan pendekatan yang sama untuk membuat bayi Anda cenderung tidak menyusu. Namun, lakukan secara bertahap agar dia tidak merasa kehilangan minat, bahkan stres.
Penyapihan malam hari dapat dilakukan dengan menawarkan makanan ringan, seperti yoghurt buah atau kue favorit, sebelum tidur. Hal ini dapat membuat bayi merasa kenyang dan tidak mau menyusu.
Setelah menyusui, seorang ibu juga dapat mengalihkan perhatian bayinya dengan melakukan aktivitas yang dapat membuatnya tertidur, seperti membaca buku cerita.
4. Pemberian susu botol atau cangkir
Cobalah pemberian susu botol dan kurangi pemberian ASI langsung. Anda dapat menjelaskan kepada anak Anda bahwa saat ia tumbuh dewasa, ia harus mulai minum susu dari cangkir.
Beberapa ibu menyusui memutuskan untuk menyapih bayinya lebih awal, ketika bayinya berusia lebih dari satu tahun. Biasanya untuk alasan mendesak, seperti pekerjaan atau alasan medis tertentu. Namun, ibu tidak boleh berkecil hati. Ibu tetap dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya dengan memberikan makanan kaya nutrisi dan pengganti susu, seperti susu sapi.
Jika Anda telah menerapkan cara menyapih bayi di atas dan bayi Anda masih menyusui selama lebih dari 2 tahun, Anda tidak perlu khawatir. Menyusui selama lebih dari 2 tahun atau menyusui berkepanjangan selalu bermanfaat.
Jika metode penyapihan di atas tidak berhasil dan Anda terus mengalami masalah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Baru setelah itu, dokter bisa memberikan saran terbaik agar proses penyapihan bayi berjalan lancar.
Posting Komentar