Polisi nasional menetapkan pemuda Madiun, Muhammad Agung Hidayatullah, sebagai tersangka yang terkait dengan peretas Bjorka. Agung menjadi tersangka karena dia dianggap membantu Bjorka dalam melakukan tindakan. "Mengamankan inisial yang dicurigai Mah. Peran tersangka adalah bagian dari kelompok Bjorka yang memainkan peran dalam Bjasisme Telegram Channel," kata Komisaris Divisi Public Public National Ade Yaya Suryana, pada konferensi pers di markas Kepolisian Nasional Ade Yaya , Jakarta, Jumat (9/16).
Ade mengatakan Agung menyediakan saluran telegram untuk memfasilitasi peretas Bjorka dalam menyebarkan informasi kepada publik. "Saluran ini digunakan untuk mengunggah informasi, tersangka diposting 3 kali pada 8 September, 9 September dan 10 September," jelas ADE. dari penangkapan ini, Timsus menyita bukti dalam bentuk kartu SIM, 2 ponsel, dan satu KTP.
"Motif tersangka membantu Bjorka menjadi terkenal dan mendapatkan uang," katanya. Ade memastikan Agung tidak ditahan. "Sekarang tersangka sedang diproses dan tidak ada penahanan," katanya.
Agung menjadi sorotan karena dikatakan diamankan oleh polisi karena dia adalah orang di belakang peretas Bjorka. Agung dibawa ke markas Kepolisian Nasional.
Tak lama kemudian, keluarga melaporkan bahwa Agung telah kembali ke rumah. Tetapi tidak menyampaikan status Agung sekarang telah menjadi tersangka.
"Alhamdulillah, anak saya dikirim pulang pagi ini sekitar pukul 09.30," kata Prihatin, ibu dari Muhammad Agung Hidayatullah,
"Ternyata suamiku membawa Agung kembali dan membawa Agung," kata Prihatin Setibanya di rumah, lanjutan Prihatin, kondisi Agung tampak lelah karena dua malam berada di markas kepolisian nasional. Namun demikian tidak ada cerita yang disampaikan Agung kepada pribadi.
"Putranya lelah dan segera tidur," jelas prihatin.
Sosok hebat itu menjadi sorotan. Karena, setiap hari ia menjual teh Thai tea. Agung juga tidak memiliki komputer. (Sc: Kumparan)
Posting Komentar