![]() |
Instagram : thekoreatimes_official |
Korban ambruk 'terjepit seperti batu' saat tim penyelamat mencoba menarik mereka bebas.
Gang-gang trendy Itaewon pernah dipandang seperti salah satunya arah khusus di Korea untuk rayakan Halloween, karena beberapa orang bergabung di situ untuk nikmati acara tahunan saat sebelum wabah COVID-19 menerpa negara tersebut 3 tahun kemarin. Dengan club malam, bar, dan restaurant yang berhimpitan, Itaewon ialah tempat terkenal untuk orang Korea yang ingin ketahui budaya untuk bercampur secara mudah dengan beberapa orang dari budaya dan background etnis yang lain.
Panggilan genting segera masuk pada jam 10:24 malam. di hari Sabtu, memberikan laporan bencana yang terjadi di gang sempit yang miring pas di samping barat Hotel Hamilton. Gang, panjang 41 mtr. dan lebar cuma empat mtr., nyaris kurang cukup ruangan untuk 6 orang dewasa untuk berdiri bersebelahan, menghampar antara jalan raya khusus Itaewon dan gang repot yang lain namanya Itaewon World Food Street ada di belakang hotel.
Sebuah tempat kehidupan malam yang terkenal untuk orang asing dan Korea di Area Yongsan pusat Seoul, Itaewon kerap menyaksikan keramaian besar, khususnya disekitaran tiap Halloween saat beberapa orang yang bergembira ria kenakan baju penuhi gang-gang di semua tempat. Tetapi Halloween terkini ini menyaksikan keramaian yang semakin besar dari awal sebelumnya.
Menurut salah satunya saksi pada tempat peristiwa yang selamat, kepadatan massa capai titik di mana beberapa orang betul-betul terjerat pada tempat.
Menurut salah satunya rumor, beberapa orang segera untuk menyaksikan seorang selebritis di salah satunya perusahaan di wilayah itu. Sebentar saat sebelum peristiwa, seorang penyintas memberikan laporan dengar beberapa orang berteriak.
Keadaan beralih menjadi fatal saat sebagian orang di tengah-tengah keramaian terganjal dan jatuh, menggerakkan seseorang di samping mereka dan memacu dampak domino. Saksi mata menjelaskan kehancuran itu nampaknya terjadi "secara mendadak."
Salah satunya yang selamat menjelaskan jika ia rasakan beban mendadak di punggungnya saat keramaian itu maju di depan. "Dorongan itu jatuhkan sebagian orang, yang memacu ketidakberhasilan," ucapnya. "Saya menyaksikan satu lelaki cedera kronis dan berdarah di sekujur badan."
![]() |
Instagram : thekoreatimes_official |
Karena jalan yang naik, massa makin tekan mereka yang turun, dan beberapa orang menimbun di atas lainnya, sedalam lima sampai 6 orang. Penekanan itu mengakibatkan banyak sisi bawah alami kesusahan bernapas dan kehilangan kesadaran.
Saksi mata menjelaskan jika pemirsa berteriak dari mereka yang ada di atas untuk "mundur!" untuk selamatkan beberapa orang di bawahnya. Tapi sebagian orang antara keramaian itu salah pahaminya sebagai "dorongan" dan lakukan apa yang mereka dengar, perpanjang kesusahan itu.
Laporan awalnya mengeklaim jika keramaian sudah menginjak-injak seseorang. Karyawan genting dan ambulans dari Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan dan stasiun pemadam kebakaran paling dekat yang lain datang pada tempat peristiwa lebih lamban dari umumnya karena semua jalan raya kendaraan dan orang berjalan kaki di wilayah itu.
Team penyelamat dan petugas polisi usaha melepaskan beberapa orang yang terjebak di timbunan itu, tapi penumpukan berat badan membuat usaha mereka percuma untuk beberapa waktu. Sebuah video yang diambil dengan seorang saksi mata di atas dalam suatu gedung di dekatnya memperlihatkan seorang polisi berusaha dengan gagal dengan lengan salah satunya korban yang terjebak. Wanita yang record video itu kedengar terisak dan berbicara, "Ya Tuhan, (badannya) tidak bergerak sama sekalipun. "
"Semua pegawai dari beberapa toko di dekatnya keluar dan menolong selamatkan beberapa orang," kata saksi mata yang lain. "Itu betul-betul kerusuhan."
Nyaris 300 orang pada akhirnya alami masalah pernafasan sesudah beberapa korban pada akhirnya dibebaskan. Jalanan dan gang-gang disekitaran Hamilton Hotel dan disekitaran tempat peristiwa dipenuhi dengan petugas penyelamat yang lakukan CPR pada beberapa puluh korban yang tidak sadar diri. Tapi jumlah korban melewati jumlah karyawan genting yang ada pada tempat peristiwa. Karyawan dan pemerhati yang memilih untuk menolong bawa mayat beberapa orang yang tidak bisa mereka resusitasi ke ambulans. "Petugas pemadam kebakaran lari disekitaran tempat memberi CPR ke beberapa orang," kata salah satunya korban. "Itu ibarat zone perang."
![]() |
Instagram : thekoreatimes_official |
Mayoritas korban ialah wanita berumur 20-an. Yang paling muda sudah dideteksi berumur 16 tahun. Beberapa orang asing ada di keramaian. Mereka yang memerlukan perawatan selekasnya diangkut ke Rumah Sakit Kampus Soon Chun Hyang, rumah sakit jumlah besar paling dekat, dan 14 pusat klinis yang lain di Seoul dan Propinsi Gyeonggi.
Karena tempat peristiwa sesudah kecelakaan itu demikian ramai dengan korban, penyelamat dan pemirsa, telephone dan akseptasi internet untuk saat ini tidak berperan di wilayah itu. Semua karyawan genting yang ada di Seoul di saat itu diundang ke arah tempat peristiwa, dengan sekitaran 1.700 karyawan dan lebih dari 140 ambulans memberi respon. Bagian keluarga korban datang pada tempat peristiwa, di mana banyak yang terima informasi ironis. (Sc : thekoreatimes_official)
Posting Komentar