Sutradara menjelaskan '20th Century Girl' bercerita tentang cinta pertama dengan cerita wanita, tahun 90-an
Sutradara film roman remaja Netflix "20th Century Girl" menjelaskan di hari Senin jika ia ingin mendokumentasikan peristiwa hebat seorang gadis biasa dari tahun 1999 untuk membikin pemirsa terkait dengan masa lalu mereka sendiri mengenai cinta pertama dan perjalanan kembali lagi ke akhir era ini.
Film kiprah feature Bang Woo-ri ikuti seorang gadis berumur 17 tahun namanya Na Bora, yang mengarahkan cinta pertama kalinya dan kesukaran pertemanan wanita, memasang Kim Yoo-jung dan Byeon Woo-seok sebagai watak khusus.
Di-launching di hari Jumat, "20th Century Girl" ialah film yang terbanyak dilihat di Netflix Korea dan tempati rangking ke enam pada diagram streaming globalnya.
Bang kaget dan suka terima operan balik instant dari penonton di luar dan dalam negeri dengan kreasi kiprahnya berdasar pengalaman pribadinya tukar buku harian dengan temannya di sekolah, yang mayoritas mengenai anak lelaki yang dicintai temannya.
Pria berumur 39 tahun itu menjelaskan ia ingin bercerita cerita dewasa dari pemikiran seorang gadis remaja yang hidup di tahun 1999 untuk membandingkannya dari film remaja Korea yang lain dengan cerita lelaki dan film roman remaja dari Taiwan dan Jepang.
"Saya ingin membuat film roman remaja berdasar budaya Korea," kata Bang saat interviu media meja bulat. "Karena film ini didasari pada pengalaman saya sendiri, saya berpikir pemirsa yang bertambah luas bisa pahaminya."
Sutradara mengaku film ini ialah humor romantis yang penuh klise tapi mengenalkannya sebagai narasi unik yang beri kesegaran yang hendak memberi sepintas budaya terkenal, model, dan beberapa barang retro Korea.
"Karena ceritanya kembali lagi ke masa lampau dan menghidupkan kenangan, plotnya membuat susah untuk menghindar klise. Saya memilih untuk hadapi rintangan langsung," ucapnya.
Sementara topik khusus narasi ialah mengenai cinta pertama gadis remaja, itu tangani jalinan yang lembut dengan rekan wanitanya dan kesengsaraan periode remaja. Plotnya cukup diprediksikan, tapi benar-benar berguna untuk dilihat sampai akhir untuk mendapati akhir yang mengagetkan mengenai cinta pertama kalinya.
Untuk membikin episode dengan pager, camcorder, dan kaset video, ia menjelaskan jika crew film harus lewat proses yang meletihkan untuk mendapati dan melakukan perbaikan. Karena barang electronic lama kerap hancur dan kekurangan suku cadang, barang-barang dikirimkan ke luar negeri untuk diperbarui.
Ia menjelaskan film itu coba memvisualisasikan kehangatan dan hati kenangan tertentu dengan memakai beberapa warna jemu dan penerangan yang jelas.
"Saya bersikukuh memakai warna jemu untuk memvisualisasikan sentimen halus cinta pertama dan percantik masa lampau," ucapnya.
Bang menjelaskan ia sebelumnya cemas beberapa pemain muda berumur 20-an kemungkinan tidak pahami hati sekolah lama, tapi ia ketahui jika trend model kembali lagi ke angkatan muda lebih dari dua dasawarsa setelah itu. Salah satunya ialah sepatu low-top Jordan Nike, arloji yang mengingati pada Casio dan celana lebar.
"Mereka terlihat tua untuk kami tapi dipandang baru, spesial untuk mereka (beberapa aktor)," ucapnya.
Bang menjelaskan film masa di-launching pada saat yang pas, karena pemirsa arus khusus cari narasi dari tahun 90-an, sama seperti yang diperlihatkan dalam seri TV terkenal "Twenty-Five Twenty-One" dan remake dari film tahun 2000 "Ditto," yang diputuskan untuk launching teater bulan kedepan.
"Narasi tahun 70-an dan 80-an terkenal di beberapa tahun awalnya, tapi obsesi retro secara cepat dilanjutkan ke tahun 90-an," kata Bang. "Saya berpikir beberapa orang seusia saya mulai bercerita cerita mereka."
Seperti watak khusus, Na Bora, yang selanjutnya bekerja sebagai pengisi suara berdasar kisah hidupnya di sekolah menengah, Bang menjelaskan jika ia pada akhirnya jadi sutradara film dengan banyak komentar menginspirasi ayahnya mengenai dianya.
"Kejadian tidak tersangka di periode lalu atau komentar remeh dapat tentukan masa datang seorang," kata Bang. "Kadang, sebuah kata simpel bertahan sepanjang umur." (Yonhap)
Posting Komentar