Rumah Ialah Sekolah

Salah satunya alasan tidak berhasilnya pengajaran anak ialah hilangnya peranan rumah dalam pengajaran anak dan orangtua menduga jika pengajaran itu berada di sekolah atau pesantren. Hingga cukup banyak orangtua simpan keinginan besar pada sekolah dan pesantren.

Ini terhitung kesalahan yang paling beresiko. Bila langkah berpikir semacam ini masih berada di pikiran orangtua, karena itu cepatlah kembali ke ide awalnya jika sekolah pertama seorang anak berada di tempat tinggalnya.

Rumah ialah sekolah pertama untuk anak-anak. Karenanya orangtua harus mainkan peranannya masing-masing. Ayah sebagai kepala sekolah dan ibu ialah gurunya. Bila peran itu berperan secara baik karena itu anak akan berkembang secara baik, kebalikannya bila lenyap peranan rumah untuk anak-anak karena itu tidak boleh berharap anak anda akan berkembang secara baik.

Tetapi realita ini hari, beberapa orang tua yang cari sekolah atau pesantren untuk pengajaran anaknya, pantas dapat acungan jempol kemauan orangtua supaya anaknya jadi sholeh dan sholehah, lalu di mana letak kekeliruannya?

kekeliruan ada ke orang tua yang jadikan sekolah dan pesantren sebagai pengajaran khusus. Walau sebenarnya pengajaran khusus dan pertama berada di rumah. Apa yang terjadi bila pengajaran cuma pada sekolah atau pesantren saja?

tentu saja banyak, saat pengajaran terkonsentrasi pada instansi karena itu saat anak-anak pulang dari sekolah atau pesantren ke rumah, karena itu anak-anak kembali hancur, kembali nakal, tidak disiplin dan berasa bebas. Ini muncul karena pengajaran cuma ada di instansi.

Pembaca yang dirahmati Allah. Jalan keluarnya kembali ke agama, bagaimana agama atur rumah dan keluarga. Masing-masing mempunyai peranan dan tanggung-jawab yang hendak ditanya nantinya di akhirat.

Baca Juga: Usaha dan Pencapaian

Supaya anak memperoleh pengajaran di dalam rumah dan di sekolah karenanya memerlukan kerja sama di antara rumah dan sekolah, saat kerja sama ini terikat, karena itu anak tidak bingung, berasa disiplin dan ketentuan itu cuma berada di sekolah saja atau anak yang sudah dididik di sekolah tak lagi dirusak oleh orangtua di dalam rumah, tetapi saat Pengajaran atau pendidikan itu berada di dua tempat anak-anak akan  sesuaikan keberadaannya.

Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ


"Tiap kalian ialah pimpinan, dan tiap kalian akan ditanyakan dengan yang dilakukannya".

Seorang imam ialah pimpinan dan akan ditanyakan dengan yang dipimpinnya, seorang lelaki ialah pimpinan dalam keluarganya dan ia akan ditanyakan mengenai apa yang dipimpinnya, seorang wanita ialah pimpinan di rumah suaminya, dan akan ditanyakan mengenai apa yang dipimpinnya, seorang pembantu ialah pimpinan pada harta tuannya, dan akan ditanyakan mengenai apa yang dipimpinnya".

Dia berbicara: "Saya menduga jika beliau bersabda: "Seorang lelaki ialah pimpinan pada harta ayahnya dan akan ditanyakan mengenai apa yang dipimpinnya, dan semua kalian ialah pimpinan dan akan ditanyakan mengenai apa yang dipimpinnya".

(HR. Muttafaqun ‘Alaihi).

Keutamaan Peranan Rumah

Keutamaan peranan rumah karena faktor-faktor :

1. Anak tercipta pada kondisi fitrah, karena itu orangtua semakin lebih gampang arahkan.

2. Periode anak di dalam rumah semakin lama dibanding dengan tempat yang lain terhitung sekolah.

3. Ke-2 orangtua yang bertanggungjawab atas pengajaran anaknya di depan Allah. Karena itu mereka diberi rasa mempunyai.

4. Untuk anak orangtua benar-benar spesial. Karena itu apa saja yang sudah dilakukan ortunya anak selalu ingin mengikuti.

5. Allah memberi rasa cinta ke orangtua untuk anaknya melewati kesayangan guru pada siswanya.

6. Rumah ialah sekolah pertama untuk anak-anak, maka dari itu kelurga harus mainkan peranannya secara baik.

7. Seorang ayah bertanggungjawab pada keluarganya, peranannya benar-benar tentukan arah kehidupan dunia dan akhirat pada keluarga.

8. Ibu bertanggungjawab di dalam rumah. Saat seorang ibu keluar rumah, karena itu rumah itu akan ambruk. Pengajaran anak akan lenyap.

Mudah-mudahan tulisan ini berguna. Aamiin.

(Sc: BimbinganIslam)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama