Tips Bisa Rukun Saat Tinggal dengan Mertua

 

Tinggal dengan mertua kini menjadi pilihan umumnya pasangan yang baru saja mengawali bahtera  rumah tangga. Alasannya pasti mampu bermacam-macam, baik dikarenakan ada masalah ekonomi, menjaga orang tua atau dikarenakan budaya yang mengharuskan tinggal dengan mertua. Apapun yang menjadi alasan untuk tinggal dengan mertua, situasi ini tidak selalu ringan bagi sebagian wanita. Ibu dan mertua barangkali sering bersitegang. Ada selagi di mana tidak benar satu atau Ibu berdua dambakan lebih banyak privasi dan kebebasan selagi tinggal bersama.

Ternyata tinggal dengan mertua tak melulu menjadi momok didalam kehidupan berumah tangga loh. Ada juga keuntungan dari tinggal dengan mertua yang mampu anda temukan. Selain mampu menghemat duit dan saling membantu, ketika Ibu bekerja sampai larut malam, Ibu mertua pasti akan memasak hidangan makan malam. Mungkin bapak mertua mampu melakukan perbaikan tempat cuci piring atau menjemput anak dari sekolah. Semua akan lebih ringan andaikata anda dan mertua mampu akur di bawah atap yang sama. faedah yang paling positif tinggal dengan mertua adalah anda mampu saling kenal dan mampu menjadi sebuah keluarga.

Masalah yang sering nampak ketika tinggal dengan mertua

Menikahi seseorang sering kali diartikan juga menikahi keluarganya pula. Ketika Ibu menyatu dengan keluarga pasangan, Ibu kudu melakukan penyesuaian dan lebih pengertian terhadap sebagian hal. Kadang, prilaku atau pendapat mereka tidak sama dengan Ibu, tapi ini tidak artinya Ibu kudu berhenti coba menjalin jalinan baik dengan mereka.

1. Mertua tidak miliki batasan

2. Mertua merasa Ibu risau berlebihan tentang keamanan buah hati

3. Mertua ikut campur

4. Mertua tidak mendukung ketetapan di keluarga

5. Mertua menuntut berlebihan terhadap anak laki-lakinya

6. Mertua tidak mendukung Ibu

7. Mertua berbicara dan bersikap kasar

8. Mertua dramatis atau amat sensitif

9. Mertua tidak menghargai Ibu

10. Mertua amat mengontrol


Tips tinggal dengan mertua

Tentu saja, tinggal dengan mertua cuma berhasil andaikata anda berupaya dan melakukan persiapan dengan baik. Berikut ini sebagian langkah sehingga tinggal dengan mertua menjadi lebih mudah:

 1. Buat batasan

Sebelum tinggal dengan mertua di satu atap, bicaralah terhadap pasangan tentang seperti apa uraian tinggal dengan mertua. Buat sebagian ketetapan basic untuk tiap orang. Misalnya, bergiliran menghilangkan sampah dan memasak bukan hanya satu pihak yang merasa bertanggung jawab untuk semua urusan rumah.

Aturan lain contohnya anda dan pasangan kudu setidaknya miliki satu hari didalam seminggu untuk menghabiskan waktu selagi berdua. Yang paling penting adalah menciptakan arahan yang akan mendukung anda dan berinteraksi dan merasa nyaman dengan siapapun selagi tinggal dengan mertua.

2. Punya privasi

Satu hal yang dibutuhkan pasangan yang sudah menikah, terutama pengantin baru, adalah privasi. Ini menjadi satu-satunya langkah menuju  keintiman dan saling mengenal dengan lebih baik serta membangun keluarga anda sendiri.

Meski akan lebih susah memperoleh privasi ketika tinggal dengan mertua, tersedia sebagian langkah yang mampu anda tempuh. Meski andaikata anda tinggal dengan mertua di tempat tinggal atau apartemen yang kecil, anda kudu tentukan tempat khusus yang tidak boleh dijangkau oleh mertua. 

anda dan pasangan kudu miliki kamar sendiri. Lebih baik ulang andaikata anda dan pasangan miliki ruangan sendiri dengan dapur kecil di tempat tinggal yang sama. Sehingga anda tidak kudu bersua mertua sepanjang waktu, dan selamanya miliki kemandirian tapi tetap mampu saling mencukupi kewajiban.

3. Hindari perdebatan keluarga

Ketika pasangan tinggal dengan keluarga asalnya lagi, suami atau istri barangkali merasa terjerat atau marah dengan situasi ini. Dan secara tidak segera hal ini mampu menyebabkan perselisihan dengan orang tuanya. Bila suami Ibu merasa bertengkar dengan keluarganya, sebaiknya anda jangan turut campur. Pergi ke ruangan lain, dan biarkan mereka mengatasi masalahnya sendiri. Kadang, perdebatan berlangsung ditengah-tengah keluarga, biarkan mereka  mendapatkan ritmenya masing-masing.

4. Pilih mana yang kudu diatasi

Selain jauhi pertengkaran yang dialami pasangan dengan keluarganya, anda juga kudu jauhi adu argumen dengan mertua. Kadang, mereka menyebutkan atau melakukan suatu hal yang mengganggu atau menyebabkan anda jengkel. Bicarakan andaikata anda tidak miliki pilihan lain. Misalnya, andaikata mertua selamanya masuk ke kamar anda tanpa memberitahu, anda kudu jelaskan terkecuali ia kudu mengetuk pintu lebih dulu.

Bila adik ipar makan di area makan cuma dengan Mengenakan busana didalam tiap-tiap pagi, anda mampu memintanya untuk kenakan pakaian sopan sebelum keluar kamar untuk sarapan. Sebaliknya, andaikata mertua berkomentar tidak enak tentang prilaku keluarga anda tidak harus ambil pusing untuk hal ini.

5. Tahu kapan kudu diam

Kadang mengungkap kebenaran dan kejujuran bisa menyakitkan. Bila anda tidak merasa nyaman meninggalkan si kecil cuma dengan mertua, cari pengasuh anak. Dan andaikata mertua selalu memaksa, katakan hal yang membuatnya bahagia seperti, “Saya bahagia banget ibu sudah berkenan bantu, tapi kalo tersedia pengasuh yang jelas kebiasaan si kecil, aku menjadi lebih tenang. Saya juga sedang letih dengan urusan kantor, sepertinya lagi perlu pengasuh sekarang ini.”

6. Minta bantuan andaikata membutuhkan

Tinggal dengan mertua mampu mengundang stres dan emosi bagi siapapun. Bila situasi menjadi di luar kendali dan tiap hari selalu bertengkar, temui terapis atau konselor keluarga. Pihak yang objektif mampu mendukung dan menyebabkan situasi tidak begitu mengundang stres. Tak kudu malu berharap pemberian ketika anda membutuhkannya. Bila tinggal dengan mertua menyebabkan kerusakan pernikahan anda, coba berkonsultasi dengan konselor pernikahan atau cari langkah untuk tinggal di tempat terpisah dari mertua. Pernikahan anda selamanya kudu menjadi prioritas pertama. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama