Tidak lama kembali kita akan menyongsong Hari Guru Nasional yang dirayakan tiap tahunnya. Tahun ini, Hari Guru Nasional jatuh pada Jum'at 25 November 2022. HGN ini bertepatan dengan HUT PGRI ke-77.
Rayakan Hari Guru Nasional sebagai salah satunya wujud memberi animo atas jasa beberapa Guru yang sudah berdedikasi dalam memberi pengajaran ke siswanya.
Salah satunya langkah yang dalam dilaksanakan dalam rayakan Hari Guru Nasional dengan memberi sampai membaca puisi untuk beberapa guru tersayang.
Berikut Kumpulan Puisi Hari Guru Nasional Dirangkum Dari Berbagai Sumber:
1. Pena Sang Guru (Mesdiana, S. Pd)
Pena guruku
Tidak pernah jemu menari-nari di diriku
Tuliskan banyak warna di jiwaku
Coretan halus, hangat sentuh kalbuku
Pena guruku luar biasa
Karena penanya saya tidak terlambat
Beberapa tugasku tidak lamban
Walaupun panas matahari menusuk sampai hujan deras
Pena guruku benar-benar menakjubkan
Aku juga terlena angan
Dunia akan kuguncangkan
Ke arah sebuah perolehan
Aku ingin penaku seperti kepunyaannya
Menggoreskan, menggambarkan dan memberi warna anak negeri
Hasil penamu tidak juga penuh arti
Kaulah si penaku yang berusaha segenap jiwa
2. Si Pengabdi (Zaniza)
Tiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berlomba waktu untuk waktu
Tidak peduli gemuruh kendaraan lengkingan knalpot
Tidak peduli dingin memagut
Saat si penguasa langit tuang cawannya
Beberapa wajah polos haus kan pengetahuan
Menari-nari di pelupuk mata menanti
Untaian kata untuk kata terkata seribu arti
Untaian kata untuk kata terkata penyejuk jiwa
Ruangan persegi jadi saksi bisu dedikasimu
Melihat tingkah polah si penerus
Gurau tawa penghangat situasi
Sunyi sepi bergelut dengan masalah
Lengking suara saat beradu argument
Ruangan persegi jadi saksi bisu dedikasimu
Entahlah berapakah tinta tergesek di papan putih
Entahlah berapakah lisan terkata penuh arti
Entahlah berapakah lembar curahan pengetahuan terevisi
Entahlah berapakah tuntunan budi kau berikan
Waktu untuk waktu ditempuh cuma untuk berbakti
Menyerah diri berharap kasih ilahi
Pengetahuan kau berikan berharap kan memiliki arti
Satu-satu si penerus silih ganti
Tumbuh jadi tunas-tunas negeri
Kau masih tetap di sini setia berbakti
Sampai periode kan usai kelak
3. Guruku Luar biasa
Guruku luar biasa
Pengetahuan yang liar dia kebat
Idenya menghajar pikirku yang mampet
Sampai saya pahami bagaimana semestinya melakukan perbuatan
Guruku luar biasa
Ia masih tetap tiba walaupun hujan deras
Tidak perduli seberang laut atau langkahi darat
Ia masih tetap mengajarkan sebagai eksekutor instruksi
Guruku luar biasa
Ia tidak perduli saat saya akui tidak berpotensi
Ia masih tetap tersenyum saat saya akui cacat
Ia menyemangati supaya saya belajar giat
Guruku luar biasa
Selama-lamanya tetap luar biasa
Tidak terhitung berapakah ungkapkan dan seperti
Akan selalu kuadakan supaya ia sehat dan selamat
4. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Kamu pernah menceritakan kepadaku mengenai begitu berharganya lencana
Mengenai kemilaunya
Mengenai mutiara di kebalikannya
Mengenai di mana tatanan letak dan langkah memasangkannya
mengenai perjuangan gigih untuk memperolehnya
Pada waktu itu juga kau bercerita mengenai pahlawan
Orang luar biasa yang di sekujur pakaiannya sarat dengan lencana
Orang populer yang di lemarinya sarat dengan medali
Dengan beberapa foto iconic dengan bingkai-bingkai besi
Saat ini giliran saya yang ingin menceritakan padamu
Ceritaku adalah mengenai pahlawan tanpa pertanda jasa
Tidak ada lencana
Tidak ada medali
tidak ada photo yang dibingkai besi
Yang ada cuma pakaian simpel dengan rapi
Dengan papan nama yang hampir kusam
Dengan almari yang sarat dengan buku
Dia guruku
Ia gurumu
Ia ialah guru kita
Yang setiap tak lupa isi daftar datang
Selanjutnya bertanya;
Telah tiba mana mimpi kalian ini hari?
Sudahkah makin dengan dengan realita?
Telah tiba mana hafalan kali-kali?
Apakah sudah kalian dapat kerjakan masalah perhitungan kombinasi?
Dan lain-lain
Sangat sayang, sedikit dari pertanyaannya yang dapat kujawab
Tidak sekitar ceritamu mengenai lencana
Pun tidak sekitar karanganku mengenainya
Guruku ialah pahlawan tanpa pertanda jasa
Bukan lantaran mereka tidak patut terima lencana
Tetapi karena sebukit jasanya yang penuhi dunia
5. Tombak Kesuksesanku
Pena menari di atas kertasku
Tuliskan tiap kata yang kau katakan
Memberi sececah sinar dalam kegelapan
Membimbingku ke arah jalan keberhasilan
Walaupun lemas kelihatan di mukamu tidak hapus semangatmu
Kau selalu menemaniku ke arah cita-citaku
Mengajarkanku beberapa hal baru
Dengan sabar kau menuntunku
Walaupun sikap nakalku kadang mengusikmu
Benar-benar besar dedikasimu
Untuk mencerdaskan angkatan mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guru ku
Kau ialah orangtua ke-2 ku
Kan kukenang selalu jasamu
Satu kali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Mudah-mudahan selalu berbahagia hidupmu
Kebaikan akan mengikutimu.
6. Terima kasih Untukmu
Terima kasih guru-guruku
Atas waktumu mendidik diriku.
Kamu ialah orangtua ke-2 buatku
yang selalu akau jumpai terkecuali hari minggu
Terima kasih guru-guruku
kau sudah jadi motivator hidupku
terima kasih guruku
kau sudah jadi motivasi bangun pagiku.
Terima kasih guru-guruku
Tugas rumah yang kau beri kepadaku
mengajarkanku menghargakan waktu
supaya tidak lupa tanggung jawabku
Terima kasih guru-guruku
tidak akan kulupa jasa-jasamu
tidak akan ku acuhkan nasihat-nasehatmu
Supaya saya dapat capai harapan besarku
7. Puisi Guru (Kreasi Kahlil Gibran)
Biarkanlah ia mengawali mengajarkan dirinya
Saat sebelum mengajarkan seseorang
Dan diamkan juga ia mengajarkan dengan panutan
Saat sebelum mengajarkan dengan kalimat
Karena, mereka yang mengajarkan dirinya
Dengan benarkan tindakan-tindakan sendiri
Lebih memiliki hak atas penghormatan dan kemuliaan
Dibanding mereka yang cuma mengajarkan seseorang
Dan benarkan tindakan-tindakan seseorang
8. Terima kasih Jasamu
Kаulаh реmbіmbіng аku
Kаulаh реmbіmbіng аku
Kаulаh реndіdіk аku
Guruku
Itulаh јulukаn dіrіmu…
Yаng tіdаk реrnаhnуа bоѕаn dіdаlаm
Mеngајаrku ѕеrtа mеngајаr dаku
Guruku
Tаnра dіrі mu ku bаkаl hаnсur
Tаnра dіrі mu ku bаkаl ѕеngѕаrа
Tаnра dіrі mu ku bаkаl tеrѕеѕаt
Guru
Terіmа kаѕіh
Atаѕ ѕgаlа јаѕа - јаѕаmu
9. Puisi Guru (Kreasi Gus Mus)
Saat saya kecil dan jadi siswanya
Dia di mataku orang paling besar dan terpintar
Saat saya besar dan jadi pandai
Ku saksikan ia demikian kecil dan polos
Saya menghargakannya dahulu
Karena tidak tahu harga guru
Atau mungkin sekarang saya tidak tahu
Menghargakan guru?
10. Pahlawan Pengajaran
Jіkа dunіа kаmі уаng dahulu kоѕоng
tаk реrnаh kаu іѕі
Mungkіn hаnуа аdа wаrnа hаmра,
Gеlар tаk bіѕа ара-ара, tаk bіѕа kеmаnа-mаnа
Tарі kіnі dunіа kаmі реnuh wаrnа
Dеngаn gоrеѕаn gаrіѕ-gаrіѕ, јugа kаtа
Yаng dahulu hаnуа јаdі mіmрі
Kіnі mulаі tеrlіhаt bukаn lаgі mіmрі
Itu kаrеnа kаu уаng mеngајаrkаn
Tеntаng mаnа wаrnа уаng іndаh
Tеntаng gаrіѕ уаng hаruѕ dіlukіѕ
Jugа tеntаng kаtа уаng hаruѕ dіbаса
Tеrіmаkаѕіh guruku dаrі hаtіku
Untuk ѕеmuа рејuаng реndіdіkаn
Dеngаn реndіdіkаnlаh kіtа bіѕа mеmреrbаіkі bаngѕа
Dеngаn реndіdіkаnlаh nаѕіb kіtа bіѕа dіrubаh
Aра уаng tаk mungkіn kаu јаdіkаn mungkіn
Hаnуа uсараn tеrаkhіr dаrі mulutku
Dі hаrі реndіdіkаn nаѕіоnаl іnі
Gеmріtаkаnlаh ѕеlаlu јіwаmu
wаhаі рејuаng реndіdіkаn Indоnеѕіа
11. Guruku Pahlawanku
Guruku ialah pahlawanku
Yang tidak pernah lelah mengajarkanku
Memperkenalkan dunia lewat buku
Membuat saya tidak stop untuk rindu
Guruku ialah pahlawanku
Dia pelita negeri
Dengan sabar mengajarkanku
Semakin bertambah pengetahuan ini tiap hari
Guruku ialah pahlawan kita
Yang mendidik dengan penuh ikhlas
Yang mengajarkan dengan berbahagia
Bersama dengan halusnya kalimat
Guruku ialah pahlawanmu
Yang berteman baik dengan fajar
Meskipun dinginnya pagi mengurung
Ia telah tiba dan siap-siap untuk mengajarkan
Guruku ialah pahlawan sejati
Yang mengajarkan ikhlas dengan hati
Tidak perduli dengan peraturan yang tetap ganti
Kedatanganku ke sekolah selalu ditunggu
Guruku ialah sebagus-baiknya pahlawan
Kudoakan kamu supaya selalu bersama dengan kebaikan
Mudah-mudahan kamu selalu sehat dalam keselamatan
Mudah-mudahan kamu selalu berbahagia dalam sabar dan ketulusan
12. Guruku Inspirasiku
Tahukah kamu dengan berapa manisnya senja?
Mungkin akan sanggup mengalahkan pahitnya kopi
Sejuk disaksikan oleh ke-2 bola mata
Menggusur seluruh mendung dan seuntai sepi
Tahukah kamu dengan berapa manisnya arunika
Tidak bersebrangan laut dengan senja
Bukan sinar cantik yang berfatamorgana
Tetapi goresan cantik di sekujur angkasa
Tetapi, tahukah kamu siapa figur ideku?
Ia ialah guruku
Orang yang lain akui jadi orang tuaku
Orang yang belum dikenali tetapi demikian perhatian padaku
Orang yang terus-terusan mengobral saran
Orang yang ingin saya selamat
Orang yang membimbingku dengan seperti apakah seharusnya melakukan perbuatan
Guruku ialah ideku
Yang memperkenalkan kepadaku mengenai begitu luasnya pengetahuan
Yang ajakku tuliskan seisi dunia ke sebuah buku
Lalu mengatur diri ini; benar-benar benar-benar sempit pengetahuanku
Guruku ialah ideku
Yang ajakku menyaksikan masa datang sedikit dekat
Yang ajakku stop berputus harapan dan malu
Yang menjelaskan kepadaku jika sukses sudah berada di balik penyekat
Guruku ialah ideku
Setiap hari dan selama waktu
Tiadalah percuma tenaga dan pikiranmu
Karena sangat berguna untuk kebersinambungan kehidupanku.
Sc:(Tribunsulsel.com)
Posting Komentar