Profil Park Ji Sung, Cerita Unik Legenda Sepak Bola Korea Selatan di Piala Dunia

Foto: Instagram/Jisungparkofficial

Park Ji Sung Bersama Diego Forlan, ke-2 nya ketahuan berpose dan upload foto yang kini berseliweran di sosial media pada Piala Dunia 2022. 

Ada photo itu karena Forlan dan Park Ji-sung tengah melihat laga Uruguay versus Korea Selatan di matchday pertama Group H Piala Dunia 2022. Adapun, laga di Education City Fase, Kamis (24/11/2022) selesai dengan score seimbang tanpa gol.

Park Ji-sung dan Forlan sudah tidak kembali bergulat di sepak bola professional. Ke-2 nya telah penisun. Park Ji-sung terlebih dahulu menggantung sepatu pada 2014. Sementara Forlan susul 4 tahun sesudahnya.

Adapun, Park Ji -sung dengan Forlan sebenarnya bukan rekanan satu team saat jadi pesepak bola aktif. Tetapi, ke-2 nya ialah lulusan Manchester United.

Dengan terpampangnya photo mereka berdua, netizen solid mengatakan legenda Iblis Merah dari komentar mereka.

Nama Park Ji-sung melambung saat gelaran ini digelar di Jepang dan Korea Selatan pada 2002. Ia sukses mengantarkan negaranya menempati rangking empat kompetisi sepak bola besar itu. Walau dibalut pro-kontra, Park Ji-sung masih tetap dipandang pahlawan Tim nasional Korea Selatan.

Baca Juga : Arti LGBT, Pahami Lebih Dalam Singkatan Kata Ini.

Perjalanan Park Ji-sung dan mitra di Piala Dunia memang bak mimpi cantik pada siang berlubang. Berjumpa Portugal dan Polandia di set group, bimbingan Guus Hidink menang dan tampil jadi juara group saat meredam seimbang Amerika Serikat.

Di set 16 besar, Park Ji-sung dan mitra menang menegangkan 2-1 atas Italia. Sesudahnya Korea Selatan dan Park Ji-sung menang beradu penalti atas Spanyol.

Meluncur ke semi-final, Park Jisung dan teman-teman pada akhirnya kalah. Mereka harus bertanding di rangking 3 dan 4 dan pada akhirnya harus senang di rangking 4 kompetisi Piala Dunia.

Tetapi, saat itu juga Korea Selatan membumbung. Park Ji-sung, tidak salah, berpengaruh atas euforia itu.

Sesudah tampil bagus di Piala Dunia 2002, Park Ji-sung mendapatkan peluang untuk meniti karier di Belanda. Ialah PSV Eindhoven yang memperoleh jasa pemain kelahiran 30 Maret 1981 itu.

Tetapi saat sebelum di PSV, Park Ji-sung bermain di persaingan Jepang untuk Kyoto Purple Sanga. Pemain kelahiran Seoul ini meniti karier sepanjang 3 tahun semenjak 2000 sampai 2003.

Cetak 11 gol dari 76 pertandingan di Jepang, membuat pelatih Guus Hidink meliriknya untuk berpakaian Kesatria Teaguk, panggilan Korea Selatan, untuk mentas di Piala Dunia.

Baca Juga : 7 Aplikasi Nonton Piala Dunia Qatar 2022 Terbaik dan Terupdate

Sesudah Guus Hidink tidak lagi membesut Korea Selatan, pelatih dari Belanda itu membawa Park Ji-sung ke negaranya. Dan semua selanjutnya terus berjalan dengan baik untuk pemain yang sama bernomor 13 ini.

Park Ji-sung go-international. Namanya membumbung saat bawa PSV ke semi-final Liga Champions 2004/2005. Dan waktu itu, Manchester United tertarik untuk memperoleh servicenya.

Pada 2005, MU sah mengontrak Park Ji-sung. Semangat kerja dan determinasi dan dapat bermain di semua status membuat bertahan sepanjang 7 musim di Old Trafford.

Apa yang tidak pernah terpikirkan oleh Park Ji-sung diwujudkan di Man United. Bagaimana tidak, dia memenangkan Premier League, Piala FA, Liga Champions sampai Piala Dunia AntarKlub.

Khusus untuk Liga Champions dan Piala Dunia AntarKlub, Park Ji-sung ialah orang Asia yang pertama memperoleh gelar itu. Sampai sekarang, tidak ada pemain yang menyamakan rekor dari Park Ji-sung.

Selainnya narasi Piala Dunia 2002, Park Ji-sung terus menjelma jadi sisi tidak dipisahkan dari Tim nasional Korea Selatan. Terdaftar, dia berperan serta di 3 edisi Piala Dunia yaitu 2002, 2006, dan 2010.


Foto: Instagram/Jisungparkofficial

Menariknya, tiga edisi yang ditempuh Park Ji-sung di Piala Dunia, dia selalu cetak gol. Oleh karena itu, Park Ji-sung dikukuhkan jadi pemain paling banyak cetak gol untuk Korea Selatan bersama Ahn Jung-hwan.

Yang paling khusus sebenarnya bukan jumlah gol yang dibikin Park Ji-sung. Tetapi, ia 4 kali dikukuhkan sebagai pemain terbaik pada sebuah laga Piala Dunia dan tidak ada yang menyamakan catatan Park Ji-sung.

Park Ji-sung berperan serta di gelaran Piala Asia sampai ASIAN Game. Untuk Piala Asia, Park Ji-sung bermain di dua edisi yaitu 2004 dan 2011.

Keseluruhannya, Park telah mencatat 100 performa untuk Korea Selatan. Dari beberapa penampiannnya itu, Park cetak 13 gol.


Biodata Park Ji Sung

Nama : Park Ji-sung

Lahir : Seoul, 30 Maret 1981

Profesi Club: Sanga Ungu Kyoto, PSV Eindhoven, Manchester United, Quuens park Rangers, PSV Eindhoven

Profesi Tim nasional Korea Selatan: 2000-2011

Pensiun: 2014

Sc: (Liputan6.com)


Cerita Unik Park Ji Sung, Legenda Sepak Bola Korea


Foto: Instagram/Jisungparkofficial

Legenda sepak bola Korea Selatan, Park Ji Sung, mempunyai cerita unik diperjalanan profesi sebagai pemain sepak bola professional.

Tidak seperti pemain bintang Korea yang lain yang melalui profesi di Liga Korea (K-League), Park Ji Sung malah memulai profesi profesionalnya di negeri tetangga, Jepang.

Perjalanan profesi Park Ji Sung sebagai pemain sepak bola professional dimulai dari pinangan club J-League, Kyoto Purple Sanga, pada 2000 lalu.

Waktu itu, Park Ji Sung masih bergabung dengan team Kampus Myongji saat pelatih Kyoto Purple Sanga, Bunji Kimura tertarik sama bermainnya.

Bunji menyengaja tiba untuk lakukan scouting bibit-bibit muda pemain sepak bola di negeri ginseng.

Perhatiannya selanjutnya tertuju pada performa Park Ji Sung dalam laga latihan team Kampus Myongji.

Walau cuma bermain sepanjang 20 menit, Bunji mengaku kekuatan yang dipunyai Park Ji Sung yang dinilai cukup impresif.

Baca Juga : Cristiano Ronaldo dan Mancester United Resmi Berpisah, Ronaldo Sepakat Tak Terima Bayaran

Walau sempat disangsikan, bekas legenda Manchester United itu juga sukses jalani kiprahnya saat Kyoto Purple Sanga bertemu dengan JEF United Ichihara Chiba pada 24 Juni 2000.

Park tergabung dengan Kyoto Purple Sanga pada tengah musim 2000 dan langsung ditempatkan ke starting line-up bersama dua legenda Jepang seperti Yasuhito Endo dan Kazuyoshi Miura.

Park selanjutnya memberi kontributor kunci saat perform teamnya bertambah dan mereka amankan status keduabelas di tengah musim.

Ia sukses menulis 13 performa dan cetak gol J-League pertama kalinya saat ditaklukkan juara J-League waktu itu, Kashima Antlers dengan score 1-3.

Tetapi, pada akhirannya Kyoto Purple Sanga harus ikhlas terdegradasi sebagai team terikuth ke-2 di papan klassemen.

Di J2 League, Park menguatkan dianya sebagai pemain kunci untuk Kyoto Purple Sanga di tahun 2001.

Park sukses menulis 38 performa dan cetak 3 gol saat mereka menaklukkan Vegalta Sendai dalam persaingan perebutan titel juara J2 League dengan beda satu point (84-83).

Tahun selanjutnya ia betul-betul jadi bintang, pertama di J-League dan di pentas dunia.


Foto: Instagram/Jisungparkofficial

Tidak cuma mengundang perhatian Guus Hiddink, pelatih Tim nasional Korsel saat itu, profesi Park selanjutnya melesat saat dianya dipinang PSV Eindhoven pada 2003.

Namanya makin berkibar sebagai salah satunya pemain sepak bola terbaik Asia selesai dikontrak raksasa Inggris, Manchester United pada tahun 2005. 

Sc: (literasinews.pikiran-rakyat.com)

Post a Comment

أحدث أقدم