10 Katak Paling Beracun Di Dunia, Si Cantik Mematikan

Foto: Instagram/kkelle988


Katak ialah amfibi yang dapat diketemukan nyaris di penjuru dunia, terkecuali Antartika. Tapi, mayoritas spesies katak menempati wilayah tropis yang hangat. Umumnya, katak tinggal disekitaran kolam, danau, rawa-rawa, atau sungai.
Ada beberapa katak yang mempunyai warna ceria dan pola yang menakjubkan.

Perbedaan Katak dan Kodok

Walau kerap dipandang sama, katak dan kodok ialah dua makhluk yang lain. Katak atau frog ialah panggilan untuk hewan amfibi dari suku Ranidae dengan ciri-ciri khusus berkulit mulus dan sanggup melonjak jauh. Dan kodok atau toad ialah panggilan untuk hewan amfibi dari suku Bufonidae dengan ciri-ciri khusus berkulit kasar dan melonjak pendek.

Tetapi sayang, ketidaksamaan itu cuma berlaku di Inggris. Karena panggilan katak dan kodok di Indonesia cuma dipakai untuk spesies yang dari suku Ranidae dan Bufonidae. Oleh karenanya, panggilan "kodok" di Indonesia dipakai untuk spesies dari suku Bufonidae, dan panggilan "katak" untuk spesies dari suku Ranidae, Microhylidae dan Racophoridae.


Berikut Point Ketidaksamaan Katak dan Kodok, Diantaranya:

  • Wujud badan katak lebih ramping dibanding badan kodok yang lebih gendut dan membulat
  • Kulit katak lembut, dan di kulit kodok ada bintil-bintil pada badannya
  • Komunitas katak ada di pohon, dan katak di atas tanah
  • Suara kodok lebih keras dibandingkan katak, suara ciri khas ini umumnya dikeluarkan bertepatan dengan hadirnya musim penghujan dan jadi pertanda musim kawin
  • Katak berperangai lebih aktif dibanding kodok
  • Pada lidah katak ada zat perekat untuk tangkap serangga, dan kodok akan memakan serangga dalam status dekat
  • Daging kodok lebih tebal dibandingkan katak sama sesuai komunitas hidupnya
  • Sesudah ketahui apakah bedanya katak dan kodok, berikut ialah keterangan berkenaan spesies katak paling beracun di dunia.


Ciri-Ciri dan Karakteristik Katak Beracun:

Katak yang memiliki kandungan toksin pada kulitnya umumnya memiliki keunikan dibandingkan katak yang tidak beracun. Katak beresiko biasanya aktif pada siang hari dan bertubuh warna ceria.

Selainnya warna ceria, katak beracun memiliki skema aposematik untuk memberik peringatan ke pemangsa. Warna jelas terkait dengan tingkat toksisitas alkaloid di kulit mereka.


Katak Beracun di Dunia

Katak sangat membahayakan di dunia mayoritas datang dari rimba hujan Amerika tengah dan Amerika Selatan, yakni rimba amazon. Toksin katak kerap digunakan oleh suku asli amazon untuk memburu dengan membaluri ujung mata anak panah mereka.

Daftar katak atau kodok beracun di dunia, diantaranya:

1. Asian Toad atau Kodok Asia

Foto: Nationalgeograpic.com


Kodok ini memiliki nama latin Duttaphrynus melanostictus. Di sejumlah wilayah, kodok mematikan dikatakan sebagai bangkong kolong, katak sunda dan katak jawa.

Sebarannya benar-benar luas, yaitu mencakup teritori Asia Selatan dan Tenggara mencakup Pakistan, Nepal, Bangladesh, India terhitung Kepulauan Andaman dan Nicobar, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Cina selatan, Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Anambas, dan Natuna)

Info terkini dari kodok beracun memiliki ukuran sekitaran 20 cm ini sudah menginvasi pulau Madagaskar dan mengacau ekosistem dan komunitas hewan lain, seperti ular, elang dan lemur.

Baca Juga: Mengenal Gajah Afrika

2. Golden Poison Frog

Foto: Nationalgeograpic.com

Katak ini memiliki nama ilmiah Phyllobates terribilis. Katak beracun mematikan ini datang dari Kolombia dan hidup di teritori rimba hujan dengan curahan hujan tinggi sekali. Katak ini hidup dalam barisan, berwarna yang ceria kelihatan bagus sekali walau dibaliknya ada toksin yang beresiko.

Phyllobates terribilis terhitung spesies yang hampir musnah. Walau biasanya memiliki warna kuning keemasan, beberapa sub-spesies katak emas mempunyai warna bermacam, seperti hijau sampai oranye.


3. Panamanian Golden Frog

Foto: Zooatlanta.org

Katak panama emas namanya latin Atelopus zateki. Katak beracun ini ialah spesies epidemik Panama dan menempati sejauh lereng rimba pegunungan Coldilleran.

IUCN memberikan katak panama emas pada keadaan krisis, walau kenyataannya sudah dipandang musnah di alam liar semenjak 2007. Katak beresiko ini warna kuning keemasan dengan bintik hitam di sekujur badannya.


4. Splash-Back Poison Frog

Foto: thehuger.com

Katak beracun di dunia selanjutnya ialah Ranitomeya Variabilis. Katak ini hidup di wilayah rimba hujan Ekuador dan Kolombia. Warna katak ini benar-benar unik, yakni gradasi warna di antara merah, kuning, hijau, dan oranye dengan skema hitam.

Baca Juga: Mengenal Harimau Siberia

5. Granular Poison Frog

Foto: mongabay.bcom


Katak namanya ilmiah Oophaga granulifera datang dari keluarga Dendrobatidae. Komunitasnya ada di rimba Kosta Rika dan Panama, berbentuk rimba tropis daratan rendah.

Ukuran badannya termasuk kecil atau sekitaran 2 mm. Pada kulitnya ada butiran lembut dengan warna ciri khas oranye jelas di bagian kepala, badan dan lengan atas. Dan sisi bawah terhitung kaki dan lengan bawah warna hijau kebiruan.

Toksin dari badannya dipakai untuk tetap bertahan diri dari pemangsa. Warna ceria kulitnya bermanfaat sebagai peringatan untuk predator jika badannya memiliki kandungan toksin beresiko.


6. Corroboree Frog

Foto: theconversation.com

Katak corroboree terdiri dari 2 spesies, yakni Pseudophryne corroboree dan Pseudophryne pengilleyi. Katak ini mempunyai kekuatan hasilkan toksin sendiri dan bukan datang dari sumber makanan tertentu seperti katak beracun yang lain di dunia.

Ke-2 katak itu datang dari Southern Tablelands, Australia. Hewan amfibi beracun ini sanggup hasilkan alkaloid sebagai toksin pertahanan diri dan membuat perlindungan kulit dari mikroba. Bila toksin katak ini masuk ke badan pemangsa akan mematikan.


7. Black-Legged Dart Frog

Foto: joelsaltore.com

Phyllobates bicolor ialah katak beracun yang dari Kolombia barat, persisnya di sejauh sungai San Juan. Katak ini tempati urutan ke-2 paling beracun.

Seperti katak mematikan yang lain, badan amfibi ini warna ceria, yakni kuning atau oranye. Komunitas hidupnya ada di rimba daratan rendah dengan kelembapan tinggi.

Toksinnya bisa mengakibatkan kematian pada manusia. Cuma diperlukan 150 mikrogram toksin untuk membunuh manusia dewasa. Umumnya toksin katak ini digunakan untuk memburu dengan memoleskan cairan yang keluar kulitnya ke ujung panah atau tombak. Karakter toksin katak ini ialah membuat lumpuh mekanisme pernafasan dan otot gerak.


8. Blue Poison Dart Frog

Foto: elmwoodparkzoo.com

Katak mematikan warna biru ini disebutkan dengan Blue Poison Arrow Frog. Nama ilmiahnya ialah D. tinctorius azureus yang dari Suriname. Oleh warga lokal, katak ini dikenali bernama okopipi.

Badannya memiliki ukuran sedang, yakni 3 sampai 4,5 cm dengan berat 8 gr. Kulitnya warna biru ceria dan condong gelap pada bagian tungkai. Kulit ceria itu sebagai tanda jika badannya memiliki kandungan toksin yang paling beresiko.

Toksin yang dipunyai katak ini keluar kelenjar alkaloid dan sanggup melumpuhkan dan membunuh predator. Bercak-bercak pada kulitnya mempunyai skema berbeda pada tiap pribadi dan berguna untuk analisis.

Baca Juga: Ular King Cobra dan Ciri Cirinya

9. Phantasmal Poison Frog

Foto: folly-farm.co.uk


Katak beracun ini datang dari Ekuador, persisnya dari lereng pegunungan Andes. Namanya ilmiah Epipedobates tricolor, katak ini memiliki gabungan beberapa warna ceria. Ukuran sekitaran 22 mm dengan kepala lebar dan moncong seperti terpenggal dan kulit lembut.

Di bagian punggung biasanya memiliki warna hijau atau kuning dengan garis-garis memanjang. Komunitas hidupnya ada di rimba hujan tropis.


10. Yellow-Banded Poison Dart Frog

Foto: flickr


Dendrobates leucomelas ialah nama ilmiah katak mematikan ini. Amfibi beracun ini menyebar di teritori utara Amerika Selatan, tertama di Venezuela, dan diketemukan di Guyana, Brazil dan timur Kolombia.

Komunitasnya ada di rimba hujan tropis lembab dekat sama sumber air tawar. Katak ini keluarkan toksin dari kulit mereka. Toksin itu didapat dari tipe arthropoda yang dimakan. Toksinnya memiliki sifat neurotoksin yang paling kuat dan mengusik stimulan saraf yang mengakibatkan tidak berhasil jantung.


Sc: rimbakita.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama