![]() |
Foto: Instagram/indrabekti |
Jakarta - Sempat tidak sadarkan diri saat lakukan aktivitas di salah satunya stasiun radio sampai dibawa ke rumah sakit, Pembawa acara Indra Bekti dipastikan alami pendarahan otak. Saat diverifikasi, Indra harus jalani operasi karena pendarahan otaknya.
Pendamping Indra Bekti Reza yang mengutarakan itu saat dikontak mass media.
"Betul (pingsan)" tutur Reza, Rabu (28/12/2022). "Iya ada (pendarahan otak), ada tanda-tanda ke situ."
Terkait dengan pendarahan otak, ada beberapa hal yang penting dicurigai. Berikut beberapa tanda-tanda pendarahan otak yang penting jadi perhatian.
Dikutip dari detikHealth mencuplik dari WebMD, Rabu (28/12/2022), pendarahan otak sebagai salah satunya tipe stroke. Keadaan ini karena arteri di otak yang pecah dan mengakibatkan pendarahan lokal di jaringan sekelilingnya. pendarahan ini membunuh beberapa sel otak.
Tanda-tanda pendarahan otak dapat berbagai macam bergantung dari lokasi pendarahan, tingkat keparahan pendarahan, dan jumlah jaringan yang terserang. Tanda-tanda condong berkembang secara mendadak dan kemungkinan dapat lebih buruk.
Berikut beberapa tanda-tanda pendarahan otak yang penting jadi perhatian:
- Mendadak sakit di kepala parah
- Kejang tanpa riwayat kejang awalnya
- Kelemahan pada lengan atau kaki
- Mual atau muntah
- Pengurangan kewaspadaan; kelesuan
- Peralihan dalam pandangan
- Kesemutan atau mati rasa
- Kesusahan bicara atau pahami perbincangan
- Kesusahan menelan
- Kesusahan menulis atau membaca
- Kehilangan ketrampilan motorik lembut, seperti tremor tangan
- Kehilangan kesetimbangan
- Indera perasa yang tidak normal
- Pengurangan kesadaran
Beberapa kasus pendarahan otak bisa melumpuhkan atau memberikan ancaman jiwa. Karena itu wajib untuk memperoleh kontribusi klinis secara cepat bila alami beberapa gejala di atas.
Baca juga: Pemicu Meningitis atau Radang Selaput Otak
![]() |
Foto: Ilustrasi Pendarahan Otak by Canva |
Mengenal Pendarahan Otak
Pendarahan di otak atau stroke hemoragik adalah keadaan medis yang serius di mana terjadi pendarahan di dalam otak. Stroke hemoragik dapat terjadi karena beberapa sebab, termasuk ruptur pembuluh darah di otak atau pembuluh darah pecah di otak. Stroke hemoragik dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan bahkan kematian.
Pendarahan di otak dapat terjadi dengan tiba-tiba dan dapat menyebabkan gejala yang cepat berkembang, seperti sakit kepala yang parah, pusing, kelemahan di satu sisi tubuh, kehilangan kesadaran, dan kesulitan bicara atau melihat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala seperti itu, segera cari pertolongan medis dengan menghubungi layanan darurat.
Penyebab utama pendarahan di otak adalah tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di otak dan menyebabkan pendarahan. Penyakit jantung, seperti aneurisma atau penyakit arteri koroner, juga dapat menyebabkan pendarahan di otak. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat-obatan pereda sakit yang mengandung aspirin atau obat antikoagulan, juga dapat meningkatkan risiko pendarahan di otak.
Pencegahan pendarahan di otak terutama terfokus pada pengendalian tekanan darah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti diet yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok. Jika Anda memiliki riwayat keluarga stroke atau tekanan darah tinggi, Anda mungkin perlu mengonsumsi obat-obatan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami pendarahan di otak, pertolongan medis segera diperlukan. Penanganan yang tepat dapat membantu mencegah kerusakan permanen pada otak dan meningkatkan peluang p recovery yang lebih baik. Jangan ragu untuk menghubungi layanan darurat jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala stroke hemoragik.
Baca Juga: Mengenal OCD Gejala dan Cara Mengatasinya
Setelah seseorang mengalami pendarahan di otak, dokter akan melakukan tes diagnostik untuk menentukan penyebab dan tingkat kerusakan yang terjadi pada otak. Beberapa tes yang mungkin dilakukan termasuk CT scan atau MRI untuk menunjukkan tanda-tanda pendarahan di otak, serta tes darah untuk mengukur tekanan darah dan mencari tanda-tanda infeksi atau penyakit lain yang mungkin menyebabkan pendarahan di otak.
Jika pendarahan di otak disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah. Jika pendarahan disebabkan oleh aneurisma atau penyakit arteri koroner, dokter mungkin akan merekomendasikan intervensi bedah untuk mengobati masalah tersebut.
Setelah pendarahan di otak terdiagnosis dan ditangani, pasien mungkin harus menjalani terapi fisik atau terapi kognitif untuk membantu memulihkan fungsi tubuh yang hilang atau terganggu akibat pendarahan di otak. Terapi fisik dapat membantu pasien belajar cara melakukan kegiatan sehari-hari yang sederhana seperti berjalan atau meraih sesuatu, sementara terapi kognitif dapat membantu pasien meningkatkan kemampuan memori dan pemecahan masalah.
Pendarahan di otak merupakan keadaan medis yang serius yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan bahkan kematian. Namun, dengan penanganan yang tepat dan terapi yang tepat, banyak orang yang telah mengalami pendarahan di otak dapat pulih dan kembali ke kehidupan sehari-hari mereka. Untuk mengurangi risiko pendarahan di otak, selalu pastikan untuk mengikuti pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala stroke hemoragik, segera cari pertolongan medis dengan menghubungi layanan darurat.
Sc: detik.com
Posting Komentar