![]() |
Foto: Alodokter |
Pengentalan darah dapat disebabkan karena beragam factor, seperti genetik, pola hidup, penyakit, atau keadaan kesehatan tertentu. Tanda-tanda yang ada bisa bervariatif bergantung lokasinya dan umumnya baru kelihatan sesudah pengentalan darah jadi pembekuan darah.
Pada intinya, badan dengan alami membuat gumpalan darah untuk hentikan pendarahan saat cedera. Tetapi, bila darah menggumpal kebanyakan atau menggumpal secara tidak normal saat badan tidak berdarah, itu menjadi pertanda pengentalan darah atau hiperkoagulasi.
Pengentalan darah yang terjadi di pembuluh darah dapat menghalangi saluran darah ke organ-organ penting, seperti otak, jantung, dan paru-paru. Tanpa pengatasan yang pas, pengentalan darah mempunyai potensi mengakibatkan permasalahan kesehatan serius, seperti emboli paru, stroke, penyakit serangan jantung, dan masalah ginjal.
Mengenali Tanda-tanda Pengentalan Darah
![]() |
Foto: Ilustrasi Pengentalan Darah By Canva |
Tanda-tanda yang ada biasanya bergantung lokasi berlangsungnya pembekuan pada tubuh. Berikut ialah beberapa tanda-tandanya:
- Lengan atau kaki: gampang bengkak dan pegal-pegal, bengkak, peralihan warna kulit jadi merah atau biru, berasa gatal, dan kulit berasa hangat dan lunak waktu dipegang
- Perut: mual, muntah, sakit yang kronis di perut, diare, tinja berdarah, dan kembung
- Ginjal: ngilu punggung atau pinggang, darah dalam urine, demam, tekanan darah tinggi, kaki mendadak lebam kronis, dan napas sesak
- Jantung: ngilu dada yang menyebar ke leher dan lengan, berkeringat, mual, muntah, dan napas sesak
- Paru-paru: napas sesak, ngilu dada, detak jantung bertambah, batuk, berkeringat, dan pusing
- Otak: Sakit di kepala kronis yang mendadak, penglihatan buram, kesusahan bicara, kesusahan pahami perkataan, dan kejang
Beragam Pemicu Pengentalan Darah
![]() |
Foto: Ilustrasi Pengentalan Darah By Canva |
1. Pola hidup tidak sehat
Jalani pola hidup kurang sehat bisa tingkatkan resiko seorang alami pengentalan darah, misalkan merokok atau kerap terkena asap rokok, tak pernah atau jarang-jarang olahraga, dan banyak konsumsi makanan banyak mengandung lemak.
Zat kimia pada rokok dapat menghancurkan sel darah dan susunan pembuluh darah. Disamping itu, zat itu bisa juga mengakibatkan persempitan dan infeksi pembuluh darah hingga membuat darah lebih gampang menggumpal. Maka dari itu, perokok aktif atau pasif rawan alami pengentalan darah.
Dalam pada itu, pola hidup yang kurang aktif secara fisik ditambahkan kerap konsumsi makanan banyak mengandung lemak bisa juga perlambat perputaran darah dan membuat darah menggumpal di pembuluh darah.
2. Kelebihan Berat Badan
Mempunyai berat tubuh berlebihan termasuk juga salah satunya factor resiko pengentalan atau pembekuan darah. Berat badan yang berlebih umumnya terkait dengan pola hidup kurang sehat sama seperti yang sudah diterangkan di atas, misalkan kurang olahraga atau kerap konsumsi makanan banyak mengandung lemak.
Dengan mempunyai berat badan yang berlebih dan jalani pola hidup kurang sehat, tumpukan lemak di pembuluh darah juga dapat tercipta. Ini bisa menghalangi perputaran darah dan mengakibatkan pengentalan darah.
Baca Juga: Kenali 6 Macam Buah yang Mengandung Vitamin B
3. Tingginya kandungan kolesterol jahat
Orang yang berkadar kolesterol jahat atau LDL tinggi perlu siaga pada resiko pengentalan darah. Ditambah, bila mempunyai kisah keluarga dengan pengentalan darah dan menanggung derita tekanan darah tinggi, diabetes, atau kegemukan.
Kolesterol tinggi bisa mengakibatkan karies menimbun di pembuluh darah hingga mempersempit pembuluh darah. Saat timbunan karies ini pecah, gumpalan darah akan tercipta pada tempat itu dan bisa menutup saluran darah dan memacu kerusakan jaringan disekelilingnya.
Jika penyumbatan ini terjadi di otak, keadaan ini bisa mengakibatkan stroke. Dalam pada itu, bila saluran darah mampet dalam pembuluh darah jantung, pasiennya bisa alami penyakit serangan jantung.
4. Kehamilan
Ibu hamil beresiko alami pengentalan darah. Sepanjang kehamilan, darah condong gampang menggumpal sebagai pelindungan badan supaya tidak kehilangan kebanyakan darah sepanjang persalinan kelak.
Gumpalan darah pada ibu hamil biasanya tercipta di pembuluh darah pada kaki atau di wilayah panggul. Keadaan ini dikenali sebagai trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT).
Ada banyak pertanda yang bisa memperlihatkan pengentalan darah pada ibu hamil, yakni:
- Lebam atau ngilu pada salah satunya kaki
- Ngilu yang lebih buruk saat jalan
- Pembuluh darah kelihatan semakin besar dari umumnya
- Ibu hamil rawan alami DVT jika mempunyai kisah pengentalan darah di keluarga, kegemukan, banyak tidur dan duduk, umur lebih dari 35 tahun, atau alami penyakit tertentu seperti kanker atau infeksi.
5. Kontrasepsi hormonal
Alat kontrasepsi hormonal umumnya dipakai untuk mengatur transisi menstruasi dan menolong menahan kehamilan.
Walau jarang ada, pemakaian alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, dijumpai bisa tingkatkan resiko seorang alami pengentalan darah. Beragam riset memperlihatkan jika pil KB dengan jumlah estrogen yang semakin tinggi dijumpai lebih beresiko dibanding progesteron.
Untuk menahan resiko pengentalan darah karena pil KB, Anda dianjurkan untuk konsultasi ke dokter lebih dahulu saat sebelum konsumsi pil KB, apa lagi bila mempunyai kisah penyakit jantung atau masalah pembuluh darah. Dokter dapat menolong tentukan tipe kontrasepsi sama sesuai keadaan kesehatan Anda.
6. Masalah di pembuluh darah
Penyakit radang pembuluh darah, abnormalitas autoimun, diabetes, dan infeksi berat atau sepsis bisa juga mengakibatkan darah kental hingga rawan menggumpal dan menutup saluran darah.
Darah kental yang menggumpal bisa terjadi saat dinding pembuluh darah hancur karena kuman yang telah menebar ke semua badan atau sel imun yang serang beberapa sel sehat di pembuluh darah.
Kandungan gula darah yang terlampau tinggi membuat darah lebih kental. Gula darah yang terlalu berlebih bisa menghancurkan susunan pembuluh darah dan mengusik mekanisme pembekuan darah pada tubuh.
7. Penyakit factor V Leiden
Factor V Leiden ialah abnormalitas genetik yang mengakibatkan pembangunan gumpalan darah tidak normal, khususnya di kaki atau paru-paru. Wanita yang mempunyai kisah keluarga dengan factor V Leiden beresiko tinggi alami pembekuan darah sepanjang kehamilan ataupun waktu memakai hormon estrogen.
8. Kanker atau jalani penyembuhan kanker
Menanggung derita kanker dapat tingkatkan resiko seorang alami pengentalan darah, khususnya di pembuluh darah. Beragam riset memperlihatkan jika ini disebabkan karena kerusakan jaringan, karena beberapa macam kanker bisa memacu proses pembekuan darah.
Tidak itu saja, beberapa obat untuk tangani kanker dijumpai mempunyai efek berbentuk aglutinasi darah. Maka dari itu, pemakaian obat untuk menangani kanker perlu di bawah pemantauan dokter.
Selainnya beragam pemicu di atas, penyakit infeksi seperti COVID-19 mempunyai potensi mengakibatkan pengentalan darah. Tetapi, ini cukup jarang ada dan biasanya ada ke orang yang mempunyai keadaan klinis tertentu, seperti penyakit jantung yang tidak termonitor, kegemukan, atau kisah masalah pembekuan darah.
Untuk menahan pengentalan darah, Anda dianjurkan untuk mengaplikasikan pola hidup sehat setiap hari, seperti olahraga teratur, banyak bergerak atau lakukan pengenduran sesudah berdiri atau duduk lama, tidak merokok, mengonsumsi makanan sehat, penuhi keperluan cairan badan, dan menjaga berat tubuh bagus.
Bila Anda menanggung derita satu penyakit, turutilah penyembuhan klinis yang penting ditempuh dan berdasar resep dari dokter.
Sc: Alodokter.com
Posting Komentar